A. Ragam Bimbingan Menurut Masalah
Dari maslaah individu ada empat jenis bimbingan, yaitu : bimbingan akademik, bimbingan sosial pribadi, bimbingan karier, dan bimbingan keluarga
1. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapidan menyelesaikan masalh-masalah akademik yang termasuk masalah-masalh akademik, yaitu pengenalan kurikulum, emilihan jurusan/cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian serta penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan dan lain-lain.
Bimbingan dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar-mengajar yang kondusif agar tehindar dari kesulitan belajar.
2. Bimbingan sosial pribadi
Bimbingan social pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah social pribadi yang termasuk maslah-aslah social pribadi adalah maslaah ubungan dengan sesame teman, dosen, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.
Bimbingan diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan social pribadi.
3. Bimbingan karier
Bimbingan karier yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan pengembangan dan penyelesaian masalah-masalah karier, seprti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan dan penyelesaian masalah-masalah karier yang dihadapi.
Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karier membantu individu mempersiapkan pekerjaan/jabatan, membantu individu pada saat bekerja, dan membantu individu setelah pensiun dari pekerjaan. Dengan layanan bimbingan karier, individu mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
4. Bimbingan keluarga
Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara prduktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, sertaberperan/berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
Bimbingan keluarga juga membantu individu yang akan berkeluarga memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga sehingga individu siap menghadapi kehidupan berkeluarga.
B. Ragam Layanan Bimbingan
Dalam bimbingan dan konseling dibedakan empat jenis layanan utama, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan system.
1. Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu para individu mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan.
Contoh isi layanan dasar bimbingan untuk orang dewasa, yaitu :
a. Memiliki tanggungjawab social dan kewarganegaraan secara lebih dewasa
b. Membantu anak-anak dan pemuda khususnya anak kandungnya sendiri agar berkembang menjadi orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab
c. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang dewasa lain
2. Layanan responsive adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh individu saat ini. Isi layanan responsive adalah :
a. Bidang pendidikan, mengatasi masalah kesulitan dalam memilih pendidikan, jurusan, program studi yang cocok dengan minat, bakat dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
b. Bidang belajar, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam belajar, mengatur cara belajar, memprioritaskan pelajaran, serta strategi dan teknik belajar.
c. Dalam bidang social, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam hubungan social, kesulitan menyesuaikan dengan lingkungan keluarga, tetangga, teman, sekolah dan masyarakat.
d. Dalam bidang pribadi, terkait dengan mengatasi maslah kesulitan dalam mengatasi konflik internal pribadi, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan k esulitan dalam mengendalikan diri serta mengarahkan diri.
e. Dalam bidang karier, terkait dengan mengatasi maslah kesulitan dalam memilih pekerjaan yang cocok dengan minat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.
3. Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan social p ribadinya.
Isi layana perenecanaan individual adalah :
a. Bidang pendidikan dengan topik-topik belajar yang efektif, belajar memantapkan program keahlian yang sesuai dengan bakat, minat dan karakteristik kepribadian lainnya.
b. Bidang karier dengan topik-topik mengidentifikasi kesempatan karier yang ada dilingkungan masyarakat, mengembangkan sikap positif terhadp dunia kerja dan merencanakan kedhiupan kariernya.
c. Bidang sosial-pribadi dengan topik mengembangkan konsep diri yang positif, mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial yang tepat, belajar menghindari konflik dengan teman dan belajar memahami perasaan orang lain.
4. Dukungan system
Adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf; konsultasi dengan guru, staf ahli/penasihat, dari masyarakat yang leih luas; manajemen program; serta penelitian dan pengembangan.
a. Layanan Pengumpulan data
Dalam layanan in, semua data tentang individu beserta latar belakangnya dibimpun dan didokumentasikan. Data dihimpun dari berbagai sumber dengan menggunakan angket. Wawancara, observasi, studi documenter, dan tes
Data yang dihimpun di antaranya data pribadi, keluarga, sosial, budaya, agama, status ekonomi, prestasi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, ketahanmalangan, ketekunan, kerjainan, dan sebagainya.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan layanan member informasi yang dibutuhkan oleh individu. Tujuan layanan ini adalah agar individu memiliki pengetahuan (informasi) yang memadai, baik tentang dirinya maupun tentang lingkungannya, lingkungan perguruan tinggi, masyarakat, serta sumber-sumber belajar termasuk internet. Informasi yang diperoleh individu sangat diperlukan agar individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan.
c. Layanan Penempatan
Layanan p enempatan merupakan layanan untuk mebantu individu dala meperoleh tempat bagi pengembangan potensi yang dimilikinya. Tujuan layanan ini adalah agar setiap individu dapat megnembangkan diri secara optimal sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Setia individu diharapkan menempati kelompok, jurusan, program studi, serta saluran kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
d. Layanan Konseling
Layanan konseling merupakan layanan untuk membantu individu menyelesaikan masalah-maslah, terutama maslah sosial-pribadi yang mereka hadapi. Layanan konseling ini dilakukan melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli. Konselor memfasilitasi lingkungan psikologis konseli sehingga konseli dapat mengembangkan potensinya sebaik mungkin dan mampu mengatasi maslah yang dihadapinya sebaik mungkin.
e. Layanan Referal
Layanan referral merupakan layanan untuk melimpahkan maslah yang dihadapi individu kepada pihak lain yang lebih m ampu dan berwenang apabila maslah yang ditangani pembimbing di luar kemampuan dan kewenangan personal pemberi bantuan yang ada.
f. Layanan Evaluasi dan TIndak Lanjut
Untuk menilai pelaksanaan dan keberhasilan layanan bimbingan yang diberikan, diadkan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut diadakan upaya-upaya tindak lanjut untuk menyempurnakannya.
Layanan evaluasi ini menyangkut evaluasi proses ataupun evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan. Evaluasi proses menilai sejauh mana keterlaksanaan program bimbingan dan konseling itu didukung atau tidak oleh komponen-komponen yang terkait dengan sumber pelaksana, biaya, fasilitas, dan manajemen.
C. Ragam Pendekatan Bimbingan
Dilihat dari pendekatannya, bimbingan dibedakan atas empat pendekatan yaitu; (1) Pendekatan krisis; (2) Pendekatan remedial; (3) pendekatan preventif; dan (4) pendekatan perkembangan.
1. Pendekatan Krisis
Pendekatan krisi disebut juga pendekatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisi atau masalah. Bimbingan ini bertujuan mengatasi krisi atau maslah=-maslah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu individu yang dating. Selanjutnya, mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.
2. Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Tujuan bimbingan ini adala untuk memantu memperbaiki kekurangan/ kelemahan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya.
3. Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada antisipasi maslah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa indivd\idu. Pembimbing memberikan bebrapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
4. Pendekatan perkembangan.
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang menghadapi masalah. Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta penyaluran bakat dan minat.
D. Ragam Teknik Bimbingan
Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mengajar bernuasnsa bimbingan.
1. Konseling
Konseling m erupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku individu. Konseling dilaksanakan melalui wawncara (konseling) langsung dengan individu. Konseling ditujukan kepada individu yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan k ehidupan sosial.
Dalam konseling berisi proses belajar yang ditujukan agar konseli (individu) dapat mengenal diri, menerima, mengarahkan, dan menyesuaikan diri secara realistis dalam kehidupannya di kampus ataupun luar kampus. Dalam konseling tercipta hubungan pribadi yang unik dan khas dengan hubungan tersebut individu diarahkan agar dapat membuat keputusan, pemilihan, dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih baik di lingkungannya.
2. Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh konslor ataupun pembimbing. Pemberian nasihat hendaknya memerhatikan hal-hal sebagi berikut.
a. Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh klien (individu),
b. Diawali dengan menghimun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi,
c. Nasihat yang diberikan bersifat alternative yang dapat dipilih oleh individu, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.
d. Hendaknya, individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya.
3. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas maslaah-maslah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.
Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2 – 6 orang), kelompok sedang (7 – 12 orang), dan kelompok besar (13 – 20 orang) atau kelas (20-40 orang). Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karier, ataupun kehidupan. Aktivitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, penyesuaian diri, serta pengembangan diri.
4. Konseling kelompok
Konseling kelopok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian k emudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti, bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secar wajar dalam masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelehaman dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat member k emudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti member kesempatan, dorongan, juga pengarahan kepada individu-individu yang bersangkutan untuk mengubah sikap dan perilakunya selaras dengan lingkungannya.
Individu dalam konseling kelompok pada dasarnya adalah individu normal yang memiliki berbagai kepedulian dan kemampuan, serta persoalan yang dihadapi bukanlah gangguan kejiwaan yang tergolong sakit, hanya kekeliruan dalam penyesuaian diri.
5. Mengajar bernuansa bimbingan
Bimbingan waktu mengajar yang dapat dilakukan oleh dosen berupa menjelaskan tujuan dan manfaat perkuliahan, cara belajar, mata kuliah yang diberikan, dorongan untuk berprestasi, membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi individu, penyelesaian tugas, merencanakan asa depan, memberikan fasilitas belajar, member kesempatan untuk berprestasi, dan lain-lain.
Secara umum, bimbingan yang dapat diberikan guru/dosen sambil mengajar adalah (1) mengenal dan memahami individu secara mendalam; (2) memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual; (3) memperlakukan individu secara manusiawi; (4) member kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal; dan (5) menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Suasana kelas dan proses belajar-mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip/bernuansa bimbingan tampak sebgai berikut.
a. Tercipta iklim kelas yang permisif, bebas dari keegagan dan menemakan individu sebagai subjek pengajaran.
b. Adanya arahan/orientasi agar terselenggaranya bealjar yang efektif, baik dalam bidang studi yang diajarkannya, maupun dalam keseluruhan perkuliahan.
c. Menerima dan memperlakukan individu sebagi individu yang mempunyai harga diri dengan memahami kekurangan, kelebihan, dan masalah-masalahnya.
d. Mempersiapkan serta menyelenggarakan perkuliahan sesuai denga kebutuhan dan kemampuan individu.
e. Membina hubungan yang dekat dengan individu, menerima individu yang akan berkonsultasi dan meminta bantuan.
E.
Mohon maaf Sumber bukunya dari siapa?
BalasHapus