Rabu, 15 Juni 2011

TAUHID DAN FENOMENA KEMUSRIKAN

TAUHID

1. Pengertian Tauhid

Tauhid diambil dari kata : wahhada - Yuwahhidu - tauhidan, yang artinya mengesakan. Dalam islan tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Sedangkan istilah syar'i, tauhhid berarti mengesakan Allah dalam hal mencipta, menguasai, mengatur dan mengikhlaskan peribadahan hanya kepada-NYA, meninggalkan penyembahan kepada selain-NYA serta menetapkan Asma'ul Husna (Nama-nama yang bagus) dan shifat shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang tinggi) bagi-Nya dan  menyucikan-nya dari kekurangan.

2. Macam-macam Tauhid

a. Rububiah
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi riski, memberikan manfaat, menolak madhorot serta menjaga seluruh alam semesta.

b. Uluhiyah
Beriman bahwa hanya Allah yang berhak, tidak ada sekutu bagi-NYA. " Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah ) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu ( juga menyatakan demikian ). Tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) Selaiin dia yang maha perkasa lagi maha bijaksana". (Al-Imron : 18)

c. asma wa sifat
Beriman bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik (asmaul husna) yang sesuai dengan keagungannya.

3. Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid

a. Iman kepada Allah, Tauhid kepada-Nya dan ikhlas beribadah kepada-Nya
b. Iman kepada Rasul-rasul Allah, mengetahui sifat-sifat yang pasti ada atau wajib dan sifat-sifat yang mustakhil ada pada mereka
c. Iman kepada kitab-kitab yang ditutunkan Allah kepada para nabi dan rasul, sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarh manusia
d. Iman kepada malaikat, tugas-tugaas yang mereka laksanakan dan hubungan mereka dengan manusia didunia dan diakhirat.
e. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (Neraka).
f. Iman kepada takdir Allah yang maha bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.

FENOMENA KEMUSRIKAN

1. Pengertian Kemusrikan 

musrik atau syirik bermakna "mmenyekutukan". Dalam Al-qur'an, melakukan kemusrikan adalah menyekutukan kemusrikan adalah menyekutukan sesuatu, seseorang / konsep dengan Allah dan menggapnya sama dengan Allah. Arti luasnya, kemmusrikan berarti menganut prinsip-ptinsip dan nilai-nilai / gaya hidup tertentu yang berlangganan dwngan pengajaran Al-qur'an..

2. Fenomena Kemusrikan 
\
fenomeno kemusrikan menurut syekh muhammad Al-Ghozalinfenomena kemusrikan pada manusia modern tidak selalu dikaitkan dangan perbuaatan ritual sebagaimana dalam tradisi paganisme. Menurut Syekh Muhammad Al-Ghozali jika seseorang mencintai lebih daripada mencintai Allah, lebih mematuti manusia daripada Allah, hatinya lebi terpaut paada manusia daripada kepada Allah maka orang itu tergolong orang yang musrik.

3. Ayat-ayat dan hadits yang menerangkan syirik.

"Arahkanlah wawasan lurus-lurus dengan bartaubat kepada-Nya. Bertaqwalah kepada-Nya, kerjakanlan Sholat dan janganlah kamu menjadi golongan orang-orang yang musrik. Yaitu golongan orang-orang yanng memecah belah agamanya menjadai beberapa aliran, tiap-tiap golongan merasa bangga dengan aliran yang ada pada mereka". (Ar-rum : 31-32).

"Sungguhnya Allah tidak akan megampuni dosa syirik, Tetapi dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dihendakinya. barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnyabia telah berbuat dosa yang besar". (An-Nisa : 43).

Rasulluah SAw bersabda : "Perhatikanlah, aku sampaikan kepada kalian dosa besar yang paling berat. Yaitu syirik (menyekutukan Allah), menentang orang tua dan menbuat kesaksian palsu".(HR.Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar